Lompat ke isi utama

Berita

Program Gema Siwa Puja Tingkat Kabupaten, Bawaslu Bangli Sambangi MDA Kabupaten Bangli

Program Gema Siwa Puja Tingkat Kabupaten, Bawaslu Bangli Sambangi MDA Kabupaten Bangli

Sebagai tindak lanjut Program Gema Siwa Puja (Gerakan Masyarakat Adat Terkoordinasi Awasi Pemilu dan Jaga Pilkada) yang telah dijalin di tingkat Provinsi beberapa pekan lalu, saat ini Bawaslu Kabupaten Bangli telah mulai mempersiapkan  Program Gema Siwa Puja di Kabupaten Bangli.

Hal itu terlihat saat Bawaslu Kabupaten Bangli melakukan koordinasi dengan Majelis Desa Adat Kabupaten Bangli di Kantor MDA Kabupaten Bangli, Rabu (22/9/2021). Dalam koordinasi tersebut Bawaslu Kabupaten Bangli disambut langsung oleh Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Bangli I Ketut Kayana.

Ketua Bawaslu Kabupaten Bangli I Nengah Purna dalam kesempatanya menyampaikan bahwa Program Gema Siwa Puja merupakan upaya Bawaslu dalam meningkatkan pengawasan partisipatif dengan menggandeng Desa Adat untuk turut serta mengawasi Pemilu/Pemilihan yang akan terselenggara di tahun 2024 nanti.

“Program ini merupakan langkah awal kita dalam mempersiapkan pengawasan Pemilu/Pemilihan di tahun 2024 mendatang,”ucap Purna yang juga didampingi dua anggota Bawaslu Kabupaten Bangli Nengah Mudana Atmaja dan I Nengah Muliarta.

Lewat program ini Purna menginginkan agar para bendesa  tidak terlibat dalam politik praktis apalagi politik uang. Terlebih nanti para bendesa bisa menghimbau kepada warganya untuk menolak politik uang, terlebih dapat membangun kesadaran masyarakat untuk ikut mengawasi Pemilu/Pemilihan mendatang.

Sementara Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Bangli I Ketut Kayana mengatakan bahwa MDA Kabupaten Bangli akan siap menjalin kerja sama dengan  Bawaslu Kabupaten Bangli. Menurutnya Pemilu merupakan hal yang sangat krusial sehingga seluruh komponen masyarakat harus turut berpartisipasi dalam mengawal pelaksanaan di setiap tahapanya. Hal itu agar menghasilkan Pemilu yang berkualitas dan sesuai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

“Dalam perhelatan demokrasi peran masyarakat adat akan menjadi sangat penting. Ini bukan hanya tugas Bawaslu saja, melainkan tugas kita bersama untuk menentukan bagaimana nasib Bangli, Bali dan Indonesia lima tahun kedepan,”ucapnya.