PILKADA DI TENGAH PANDEMI, PARTISIPASI MASYARAKAT AKAN MENURUN
|
#semetonbawaslu salah satu kerawanan Pilkada tahun 2020 adalah rendahnya pastisipasi masyarakat. Hal itu disebabkan oleh pelaksanaan Pilkada yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19
Kalau dilihat dari tahun 2015, 2017 dan 2018, angka partisipasi masyarakat ada diposisi tujuh puluh tiga persen. Memang kalau dibandingkan dengan angka partisipasi masyarakat pada Pemilu 2019 cukup tinggi yaitu delapan puluh tiga persen. Tapi tentu angka partisipasi masyarakat pada Pemilu tidak bisa disandingkan dengan angka partisipasi pada Pemilihan, karena memang memiliki konteks yang berbeda.
Apalagi saat ini gelaran Pilkada serentak tahun 2020 dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, pasti akan ada penurunan,†ucap Anggota Bawaslu RI Dr. Ratna Dewi Pettalolo, SH, MH dalam rapat Konsolidasi Nasional Penegakan Hukum Pemilu Menuju Era New Normal yang digelar oleh Bawaslu RI, Rabu (3/6/2020)
Dewi mengatakan memang ada pengalaman yang bisa dijadikan rujukan bahwa partisipasi masyarakat akan tinggi jika disandingkan dengan pelaksanaan Pemilihan di Korea Selatan atau di Bavaria misalnya. Karena angka partisipasi masyarakat di kedua negara ini mengalami kenaikan, bahkan di Korea selatan pengalaman selama dua puluh delapan tahun, baru di pemilihan tahun 2020 angka partisipasi masyarakatnya sangat melonjak tinggi.
Hal itu ternyata memang secara regulasi Korea selatan sudah mempersiapkan jauh sebelum pelaksanaan Pemilihan. Misalnya soal opsi-opsi untuk memberikan suara, di Korea selatan tidak hanya diberikan opsi untuk memilih ke TPS saja namun ada opsi lain yaitu menggunakan E-Voting, jadi masyarakat tetap bisa memilih sekalipun dari rumah.
Namun jika kita lihat keadaan kita di Indonesia yang memang belum memungkinkan dan belum diatur untuk melakukan E-Voting, tentunya partisipasi masyarakat akan menurun ketika Pilkada dilaksanakan di tengah pandemi.
Selain itu, sebut Dewi, untuk mewujudkan Pemilihan yang sukses harus didasari oleh kesadaran masyarakat itu sendiri, dan jika dilihat pada Pemilihan kali ini yang berada ditengah pandemi, pelaksanaanya harus tetap berdasarkan protokol kesehatan,â€ujarnya