HUMAS BAWASLU MESTI BERJIWA JURNALISTIK
|
Gianyar, Anggota Bawaslu Provinsi Bali I Ketut Rudia, SH., MM mendorong personil humas Bawaslu Kabupaten/Kota di Bali agar bisa sajikan berita kepada masyarakat dengan gaya jurnalistik. Menurutnya, selama ini peran Humas Bawaslu di Bali kurang begitu baik, sehingga perlunya pematangan personil humas agar dapat menyajikan berita-berita yang menarik kepada masyarakat dengan bergaya jurnalistik. Hal itu disampaikan Kordiv Hukum, Humas, dan Datin Bawaslu Bali itu dalam Rapat Evaluasi Pengelolaan Kehumasan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Bali, di Kantor Bawaslu Gianyar, Senin (3/5/2021).
Putra Baturingit itu menjelaskan, Humas Bawaslu di Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam menyajikan informasi ke publik baik melalui Facebook, Twitter, Instagram maupun media informasi lainya, harus benar-benar informatif dan menarik. “Informasinya harus jelas, tampilkan dengan gaya bahasa jurnalistik, sehingga masyarakat tertarik membaca dan yang terpenting informatif,†tambahnya.
Ia mengakui, sejauh ini memang dalam penyampaian informasi ataupun penulisan berita humas Bawaslu di Bali telah memenuhi unsur 5W + 1H, namun berita yang disampaikan dirasanya masih monoton dengan gaya bahasa yang kurang menarik. Oleh karenanya pihaknya pun menghimbau agar personil Humas Bawaslu lebih banyak membaca dan juga menulis berita.
“Untuk bisa membuat berita-berita dengan gaya bahasa jurnalistik, pengelola kehumasan harus banyak-banyak baca berita, baik di media cetak maupun elektronik guna mengasah keterampilan dalam membuat berita,†himbau bapak tiga orang anak ini.
Di tempat yang sama, Ketua Bawaslu Provinsi Bali Ketut Ariyani, SE., MM., MH mengakui bahwa pemberitaan di media sosial ataupun di website Bawaslu di Bali masih belum bisa maksimal, baik dari segi pengaturan posisi foto maupun penulisan narasi berita yang disajikan. “Coba baca pemberitaan di koran. Ketika kita melihat foto dan membaca narasi beritanya pasti akan ada rasa greget membaca. Saya lihat cara penyampaian informasi Bawaslu di Kabupaten/Kota belum begitu menarik dan terlalu monoton gitu-gitu aja, seperti laporan,â€ujarnya.
Srikandi asal Buleleng itu mengharapkan, Humas sebagai corong lembaga dapat menyampaikan kerja-kerja yang dilakukan Bawaslu kepada masyarakat dengan lebih inovatif dan menarik, sehingga misi Bawaslu untuk memebrikan pembelajaran politik kepada masyarakat tercapai.
Selain itu, Anggota Bawaslu Bali I Wayan Wirka, SH yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, jika diibaratkan dalam sebuah rumah, Humas seperti teras rumah, yang akan mencitrakan bagaimana isi di dalam rumah tersebut. Menurutnya Humas ini sangat dibutuhkan dalam sebuah lembaga karena akan membangun pandangan baik atau burut dari masyarakat terhadap Bawaslu. “Kalau dilihat Lembaga seperti KPK ataupun Kepolisian, Humas ini betul-betul memberikan informasi yang baik bagi masyarakat dan lembaganya. Oleh karena itu, dibutuhkan orang yang benar-benar paham untuk memberikan informasi kepada publik., terang Wirka.
Ditambahkannya, untuk kedepan Humas Bawaslu perlu menyampaikan pemebritaan terkait tupoksi Bawaslu sepeti informasi terkait penanganan pelanggaran, penyelesaian sengketa dan lainya, yang berkaitan dengan regulasi kepemiluan. “Kita bisa jadwalkan upload hal itu dalam setiap minggunya agar masyarakat yang membaca juga semakin cerdas dan mengetahui tentang kepemiluan,â€Â ujar mantan anggota Panwaslu Tabanan itu.
Sementara Anggota Bawaslu Bali lainya yaitu Ir. I Ketut Sunadra, M.Si menyampaikan bahwa sesunguhnya modal dari humas adalah ilmu dan skil, sehingga sangat diperlukan penguasaan teori dan juga penerapannya agar wawasan kehumasan muncul. Menurutnya Humas itu tidak hanya bertugas membangun komunikasi yang baik dengan pihak external saja,  melainkan  harus menjaga komunikasi yang baik dengan pihak internal. “jangan sampai kita fokus menjaga hubungan baik dengan pihak luar tapi malah mengabaikan yang di internal kita sendiri,â€tandasnya